YOUR CORPORATE PARTNER TO BUILD, SUSTAIN & THRIVE

Kemitraan Inklusif Menguatkan Petani Kecil dan Komunitas Lokal

Ilustrasi: Woman Picking Plant on Field. (Pexels.com DoDo PHANTHAMALY)

Keberlanjutan tidak hanya soal menjaga lingkungan, tetapi juga memastikan bahwa masyarakat sekitar, khususnya petani kecil (smallholders) dan komunitas lokal, memperoleh manfaat nyata. Petani kecil memegang peran penting dalam rantai pasok pertanian maupun perkebunan, namun sering menghadapi kendala besar: keterbatasan akses modal, teknologi, pelatihan, hingga pasar yang adil.

Untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan, dibutuhkan kemitraan inklusif yang menyatukan petani kecil, koperasi, komunitas, serta pemangku kepentingan lainnya. Pendekatan ini bukan hanya meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat, tetapi juga memperkuat ketahanan sosial, lingkungan, dan menciptakan pertumbuhan yang lebih merata.

Pilar Pemberdayaan Kehidupan (Empowering Livelihoods)

Konsep Empowering Livelihoods lahir dari keyakinan bahwa pertumbuhan berkelanjutan harus dirasakan secara menyeluruh. Pilar ini mencakup dua arah utama:

  1. Pemberdayaan Petani Kecil
    Memberikan akses pada sumber daya, pelatihan, teknologi pertanian berkelanjutan, serta dukungan finansial. Dengan langkah ini, petani mampu menerapkan praktik budidaya yang ramah lingkungan, meningkatkan produktivitas, dan menjaga keseimbangan ekosistem.

  2. Pengembangan Komunitas
    Fokus pada peningkatan kualitas hidup masyarakat, melalui pendidikan, pembukaan peluang ekonomi, dan pembangunan sosial. Program semacam ini memastikan desa-desa di sekitar perkebunan atau lahan pertanian dapat berkembang dengan lebih baik.

Keseimbangan antara kepentingan petani kecil dan komunitas adalah kunci untuk menciptakan nilai jangka panjang, memperkuat resiliensi, dan mendorong pertumbuhan inklusif dalam rantai pasok.

Kemitraan dengan Petani Kecil

Pemberdayaan petani kecil merupakan syarat utama untuk mencapai pembangunan yang berkelanjutan. Beberapa bentuk kemitraan yang banyak dikembangkan meliputi:

  • Program Pemberdayaan Masyarakat Desa (PPMD)

  • Skema Plasma

  • Kemitraan dengan Petani Swadaya (Independent Smallholders)

Ribuan petani kecil saat ini telah bergabung dalam program semacam ini, dengan pengelolaan lahan ribuan hektar. Dukungan yang diberikan umumnya meliputi:

  • Pendampingan teknis dalam penerapan Good Agricultural Practices (GAP).

  • Penyediaan akses pembiayaan untuk peremajaan tanaman.

  • Kemudahan akses pasar melalui penyerapan hasil panen berupa Tandan Buah Segar (TBS) oleh koperasi.

Kemitraan ini memberikan manfaat ganda: petani memperoleh pendapatan stabil dan peningkatan kesejahteraan, sementara rantai pasok mendapatkan bahan baku yang konsisten dan berkelanjutan.

Pengembangan Komunitas Lokal

Selain mendukung petani, pengembangan masyarakat juga menjadi fokus penting. Bentuknya antara lain:

  • Pendidikan: dukungan beasiswa, pelatihan keterampilan, dan pembangunan fasilitas sekolah.

  • Ekonomi: menciptakan lapangan kerja lokal, mendukung UMKM, serta membuka peluang usaha.

  • Sosial: peningkatan layanan kesehatan, pembangunan infrastruktur, serta kegiatan kebudayaan.

Dengan langkah ini, pembangunan tidak hanya menghasilkan keuntungan ekonomi, tetapi juga membangun kehidupan masyarakat yang lebih layak dan berdaya.

Standar Keberlanjutan dan Etika dalam Rantai Pasok

Untuk menjaga integritas, semua pihak dalam rantai pasok perlu mematuhi standar keberlanjutan yang ketat. Beberapa poin penting meliputi:

  • Larangan keterlibatan dalam deforestasi ilegal.

  • Perlindungan terhadap hak asasi manusia.

  • Kepatuhan pada prinsip etika bisnis dan keberlanjutan.

Jika terjadi pelanggaran, prosedur penanganan harus dilakukan dengan transparan, misalnya:

  1. Melakukan investigasi dalam 30 hari sejak laporan diterima.

  2. Menyampaikan hasil kepada pihak berwenang dalam perusahaan atau organisasi terkait.

  3. Pihak yang melanggar wajib membuat rencana aksi berbatas waktu (timebound action plan).

  4. Jika tidak ada kemajuan, hubungan kemitraan bisa dihentikan dalam waktu tertentu.

  5. Untuk pelanggaran serius seperti deforestasi berulang, dapat diberlakukan stop work order atau penangguhan dari rantai pasok.

Proses ini memastikan bahwa rantai pasok tetap bersih, transparan, dan berkontribusi terhadap tujuan ESG global.

Capaian Kemitraan Petani Kecil

Hingga akhir tahun 2024, implementasi program kemitraan menunjukkan perkembangan positif. Beberapa capaian yang dapat dijadikan contoh antara lain:

  • Ribuan petani plasma dari berbagai koperasi berhasil bermitra secara aktif.

  • Ratusan petani PPMD telah tercatat dan menjadi bagian penting dari rantai pasok.

  • Lebih dari seribu petani swadaya melalui koperasi independen ikut serta, menyumbang persentase signifikan dalam rantai pasok.

Hal ini membuktikan bahwa lebih dari separuh rantai pasok di sektor agribisnis kini melibatkan masyarakat lokal secara langsung. Dampaknya bukan hanya pada ekonomi, tetapi juga peningkatan sosial dan lingkungan.

SHINES: Strategi Inklusif untuk Pemberdayaan Petani

Salah satu model yang mulai banyak dikenal adalah SHINES (Smallholder Inclusion and Empowerment Strategy). Strategi ini menekankan pentingnya inklusi petani kecil dalam setiap aspek rantai pasok. SHINES memberikan akses ke sumber daya, teknologi ramah lingkungan, serta pembiayaan yang memudahkan petani meningkatkan produktivitas tanpa merusak lingkungan.

Selain itu, strategi ini mendorong kolaborasi antara koperasi petani, lembaga keuangan, pemerintah daerah, dan organisasi masyarakat sipil untuk menciptakan ekosistem pertanian yang lebih tangguh dan berkelanjutan.

Kesimpulan

Pemberdayaan petani kecil dan komunitas lokal adalah fondasi penting bagi keberlanjutan. Melalui kemitraan inklusif, petani mendapatkan akses pada modal, pelatihan, dan pasar, sementara komunitas memperoleh pendidikan, peluang kerja, serta pembangunan sosial.

Pendekatan ini memastikan bahwa pertumbuhan ekonomi tidak berjalan sendirian, melainkan sejalan dengan perlindungan lingkungan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Dengan menerapkan prinsip ESG, standar keberlanjutan, serta strategi inklusi seperti PPMD, Plasma, kemitraan petani swadaya, hingga SHINES, masa depan sektor agribisnis dapat lebih adil, tangguh, dan berkelanjutan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Untitled-design-8

PT GLOBAL SUSTAINABILITY & DIGITAL CONSULTING

GOSUSTAIN

Copyright © 2025. All rights reserved.